Jumat, 02 Agustus 2013

Hidup Produktif dengan 3 B


pada saat kita disibukkan dengan berbagai kegiatan sering kali kita mendambakan suasana liburan dimana kita bisa santai di rumah, tidur lagi, atau bahkan jalan-jalan. tapi bayangkan sebuah kehidupan yang isinya hanya santai di rumah, tidur, makan, dan jalan-jalan terus menerus. namanya manusia pasti akan ada titik jenuh dan merasa hidupnya tidak berarti. lalu hidup seperti apa yang perlu kita jalani?

kita perlu menjalani hidup yang produktif. hidup produktif itu berarti hidup yang menghasilkan dampak bagi diri dan lingkungan sekitar. hidup yang produktif akan membuat keseharian kita bermakna dan ada hasil yang dapat kita rasakan. hasil ini yang akan menjadi motivator terkuat bagi kita untuk terus hidup.

lalu bagaimana cara saya menjalani hidup yang produktif?

  1. Bersyukur.
tidak perlu berfikir, bila saya punya barang ini pasti hidup saya lebih baik, kalau saya bisa hal ini pasti saya lebih produktif. yang harus kita lakukan adalah apa yang kita punya sekarang? dan apa yang bisa kita lakukan dengan hal yang kita punya saat ini. ini berarti mensyukuri apa yang ada, dan stop komplain dengan situasi yang berada diluar kendali kita. stephen covey mengatakan ada 2 lingkaran dalam hidup yaitu lingkaran influence dan lingkaran concern. lingkaran influence adalah hal-hal yang dapat kita pengaruhi dan lakukan dalam kendali kita, sedangkan lingkaran concern adalah hal-hal yang berada diluar kendali kita dan tidak bisa kita pengaruhi. seorang yang proactive akan berpusat pada lingkaran influence.  ok coba dengan menyebutkan hal-hal apa saja yang anda miliki saat ini, tenaga, usia, keluarga, teman, kemampuan tertentu, bakat, dan lain sebagainya, 

     2.  Belajar.
setelah kita tahu apa yang kita punya, tugas kita selanjutnya adalah mengembangkannya. melalui proses belajar, belajar dan belajar. cara belajar yang bisa dilakukan, minta petunjuk ke mbah Google, banyak ilmu yang sudah bisa di akses online saat ini. jadi kapan pun kita bisa dapat info tentang hal-hal yang ingin kita kembangkan. cara belajar lain adalah dengan mencari mentor, cari orang yang sudah ekspert di bidang yang kita ingin kembangkan, lalu terapkan prinsip ATM, Amati Tiru Modifikasi. hal yang perlu anda dapatkan dari seorang mentor adalah pengalaman yang ia punya, pengalaman ini akan unik dan berbeda namun didalam pengalaman inilah adanya kristalisasi-kristalisasi ilmu yang sesungguhnya, dapatkan hal tersebut!
jangan berhenti belajar, dan terus usahakan menguasai sampai ke titik yang terkecil dari hal yang kita ingin kembangkan. dalam hal ini kita perlu banyak belajar dari para ahli di jepang, budaya SHOKUNIN dimana setiap pekerjaan dilakukan dan dikembangkan dengan serius seperti sebuah seni, dan detail dikembangkan serta diperhatikan dengan seksama. dengan spirit seperti ini ditambahkan dengan semangat untuk terus meningkatkan kualitas sedikit demi sedikit yang biasa disebut KAIZEN, inilah proses dan spirit yang perlu kita miliki sebagai seorang pembelajar.

       3. Berkarya.
hasil belajar kita tentunya akan menjadi sia-sia apabila kita tidak terapkan menjadi sebuah karya nyata. sering kali hal ini kita ketahui perbedaan antara akademisi dan  praktisi. akademisi membuat teori-teori yang didasarkan pada lingkungan yang terkontrol sedangkan praktisi menerapkan teori-teori di dunia nyata dan memperoleh hasilnya. tanpa bermaksud mengecilkan fungsi akademisi, namun kita perlu bergerak menjadi praktisi sebagai bukti hasil belajar kita. sebagai catatan, karya yang kita hasilkan perlu memiliki dampak positif bagi diri sendiri dan  orang lain bila dua hal ini terpenuhi, maka kita mendapat suatu reward yang akan memotivasi kita.

melalui prinsip 3 B ini, semoga dapat membuat hidup kita lebih berarti,